Mengenai Kata ‘Maaf’


Suatu sore, empat belas tahun silam
Ketika itu aku hanya berdua saja dengan saudaraku. Aku sering kesal tingkah lakuknya yang diluar batas. Kala itu, dia menggangguku dengan menarik-narik rambutku. Dengan sekuat tenaga aku membalas memukulnya menggunakan ganggang sapu. Hingga dia menangis menjerit. Itu tak sengaja kulakukan. Dan dia hanya diam saja sambil menangis menjerit. Ingin kupeluk dia kala itu, ingin kukatakan kala itu kata ‘maaf’ yang sangat dalam dan kujeritkan bahwa aku menyesal. Tapi dia hanya mampu mengunci kamarnya dan diam kepadaku. Aku hanya kebingungan dan menyesali yang terjadi. Tak terucap kalimat maaf sedikitpun kala itu, hingga dia dewasa saat ini.

Mungkin saja kala itu kami masih anak-anak. Hanyalah bocah, yang tidak akan mengingat kejadian itu. Tapi tidak denganku. Seumur hidupku, aku sering menyesali kejadian itu. Saat itulah titik ketika aku gagal menjadi seorang saudara. Ketika aku tak mampu mengatakan ‘maaf’ untuk hal yang kulakukan dengan sadar dan menyakiti hatinya.

Ibuku melihat itu
Saat itu, ibuku berkata saling memaafkan bukanlah hal hina. Meminta maaf adalah tanda-tanda kebesaran jiwa seseorang. Dan memberi maaf adalah tanda-tanda kebaikan hati seseorang. Tiada yang tak pernah bersalah di dunia ini. Kala itu lidahku kelu sekali untuk meminta maaf, tapi dari jauh lubuk hatiku, aku juga memaafkan kealpaan yang dilakukannya.

Dari hari itu, aku belajar banyak hal tentang kata ‘maaf’. Kalimat ini sebegitu hebatnya. Mampu meredakan amarah yang memuncak, mampu menghentikan ambisi ingin menghakimi, mampu menghapus tangisan menjadi senyuman. Walau kelu dan ego memuncak, setiap kali kata maaf ada, aku telah jauh memaafkan. Aku memeluk saudaraku ketika prosesi pernikahannya dan mencium kepalanya tempat aku pernah memukulnya. Tak terasa sudah empat belas tahun kami lebih dewasa dari kala itu. Entah kenapa aku mengingatnya dengan seksama akhir-akhir ini. Mungkin saja rindu akan keributan dengannya yang tak kupunya saat ini.

Ketika kata maaf sulit terucap
Keluarga adalah tempat paling berharga yang kita punya. Dia bukan hanya sandaran, tapi dia juga hidup tempat kita bernaung dari segala hal. Seringkali kata ‘maaf’ sulit terucap pada orang-orang yang dirasa sebagai keluarga. Karena kedekatan emosional, sehingga kita merasa bahwa dia akan tau bahwa kita telah memaafkan ataupun meminta maaf.

Darinya, seorang ibu dan seorang saudara, manusia-manusia dalam keluarga, aku lebih banyak belajar mengenai arti kata ‘maaf’. Memaafkan berarti memberi maaf dengan setulus hati. Meminta maaf berarti menyesali apa yang terjadi dan tidak akan mengulangi yang terjadi.  Dan semuanya dilakukan dengan sadar.

Itulah yang membuat kami saling merindukan. Dari seuntai kata ‘maaf’ yang bukan hanya diucapakan yang bersalah, tetapi yang juga tidak bersalah. Benar dan salah itu relatif. Bukan kita yang tau, tapi kita mampu menduga. Walaupun tetap hingga saat ini, ketika kata maaf sulit terucap, tapi saling memaafkan itu rumus pasti dalam kehidupan. Keluarga atau bukan, kata ‘maaf’ harus selalu ada.

Maaf…
Kalimat yang sangat mudah untuk diucapkan tetapi sangat sulit untuk dirasai dan diberi. Tak mengapa kau menyakiti hatiku, tapi tidak dengan harga diriku. Secuil kau melangkahi itu, aku tak pernah main-main.

Mungkin aku akan diam saja. Mungkin aku tak akan berbicara banyak. Mungkin aku akan menghindar. Tapi kadang kelukaan hanya dapat diobati dengan perkataan ‘maaf’ dengan setulus hati. Kalimat-kalimat kelukaan ada disini saat ini, tapi dia tak boleh mencabik-cabik harga diri kita.

Untuk beberapa hal, aku pernah sulit sekali memaafkan. Harga diri adalah harga mati. Aku butuh proses yang sedikit rumit untuk memberi maaf dan meminta maaf. Memaafkan itu pasti, tapi memaafkan dari hati itu tak dapat kulakukan saat ini. Maafkan aku, yang tidak pernah memaafkan orang-orang yang melukai kita, ibu.



Pluto, 4 November 2010
Untuk manusia-manusia yang merasa punya andil dalam hidupku tetapi tak pernah meminta maaf dan memberi maaf setulus hati.







Komentar

Justmeilani mengatakan…
maaf y aku berkunjung k tempatmu,..hahahah follow aku y,..salam kenal

Postingan populer dari blog ini

Persiapan SIMAK UI untuk Magister/Pascasarjana

Pertunjukan Perempuan-Perempuan Chairil