Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

Surat Kedua (Epilog Tak Bersuara)

Ketika aku menulis surat ini, aku sedang berada di kamar baru. Aku menamakannya Pluto. Kamar ini melukiskan kehidupan baru. Kamar ini biasa saja, dengan cat berwarna pink yang hampir pudar. Kamar ini hanya berbentuk 3x3 meter. Dan aku sudah mengembalikan beberapa barang kerumahku, karena aku rasa, kamar ini tidak akan lama menemaniku. Serta tidak akan cukup waktu untuk memberiku tempat yang nyaman, aman dan tentunya aku sukai dengan sangat. Aku sangat rindu dengan beberapa bunga di kamar lamaku. Merekalah yang selalu menjadi temanku, saat kapanpun aku merasa ada dan tidak ada. Mereka tak pernah bohong. Secuilpun kepadaku. Apapun yang aku lihat, itulah keadaan mereka sebenarnya. Ketika berbunga, maka seperti itulah perasaannya padaku. Aku seringkali membuat mereka marah padaku, jika mereka tak mendapatkan perhatian dariku. Ataupun sedikit siraman air yang mereka butuhkan. Seringkali aku berfikir bahwa aku tak mampu berkata seperti mereka, bunga di kamar lamaku. Dan aku berharap ses

hidup adalah garam: Surat Pertama

hidup adalah garam: Surat Pertama

Surat Pertama

Lagu anyer 10 Maret mengiriku menulis di sudut kamarku. Aku sendiri menunggu seseorang datang. Sambil kelaparan aku berpikir bagaimana ini semua terjadi. Ketika aku mempercayaai seseorang aku malah menjadi semakin brutal saja. Bukan kepercayaan pada masalahnya, tapi pada cinta yang membabi buta. Kelaparan seakan pilu menembus batas yang seharusnya menjadi sesuatu yang ada. Tapi nyatanya di hari libur, aku duduk sendiri. Tanpa teman. Tanpa kekasih hati. Kadang sesuatu menjadi indah jika dibayangkan, padahal nyatanya tidak seperti yang diduga. Awalnya semua menakutkan dan itu tak mengapa. Tandanya kita sebagai manusia berfikir dan menjadi manusia yang sesuangguhnya. Ketika tulisan ini dibuat, lagu anyer 10 maret mengirinya. Tak tau ada apa. Tak ada kisah yang sangat khusus dengan lagu ini. Aku tak tau, rasanya tak asing di telinga. Saat ini sore kelam. Sunyi dan lelah. Kemarin aku menyadari bahwa kau tak ada lagi disini. Biasanya diakhir minggu seperti ini kau ada menemaniku. Tidur